Bolehkah ibu hamil makan daging kambing? Mari simak penjelasannya.
Saat hamil, menjaga tumpuan makan merupakan suatu keharusan. Ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi bermacam-macam makanan bergizi tinggi guna menjamin kesehatan diri sendiri dan janin dalam kandungan.
Ada banyak makanan yang sanggup dikonsumsi selama kehamilan. Namun tak sedikit pula yang menjadi pantangan. Lantas, apakah daging kambing termasuk makanan yang diperbolehkan atau tidak selama kehamilan?
Kandungan gizi dan manfaat daging kambing untuk ibu hamil
Daging hamil ialah salah satu sumber makanan bergizi tinggi karena mengandung makronutrien berupa karbohidrat, protein juga lemak serta mikronutrien menyerupai vitamin dan mineral. Berikut klarifikasi lengkapnya:
- Kalori
Dalam 100 gram daging kambing terkandung kalori sebesar 109 kcal. Ibu hamil membutuhkan asupan kalori ekstra sekitar 300-500 kalori/hari sebagai pelengkap energi untuk diri sendiri sekaligus menunjang tumbuh kembang janin.
- Protein
Dalam 100 gram daging kambing terkandung protein sebesar 20,6 gram atau sekitar 41% dari asupan harian yang disarankan. Protein pada daging kambing tergolong protein berkualitas tinggi alasannya ialah mengandung kesembilan asam amino esensial.
Ibu hamil membutuhkan sekitar 60 gram protein/hari yang berfungsi untuk membantu perkembangan sel atau jaringan – termasuk sel otak janin, meningkatkan suplai darah, membentuk antibodi dan lain sebagainya.
- Lemak dan Asam Lemak
Dalam 100 gram daging kambing terdapat sebesar 0,7 gram lemak jenuh, 2,3 gram lemak total, 1 gram lemak tak jenuh tunggal dan 0,2 gram lemak tak jenuh ganda. Selain itu, daging kambing juga mengandung asam lemak omega-3 sebesar 20 mg/100 gr dan asam lemak omega-6 sebesar 100 mg/100 gr.
Lemak termasuk salah satu nutrisi yang diperlukan ibu hamil alasannya ialah berperan penting sebagai sumber kalori utama bagi pertumbuhan dan perkembangan janin juga plasenta. Asam lemak omega-3 dan 6 yang terkandung dalam daging kambing sangat bermanfaat bagi perkembangan neurologis dan fungsi penglihatan bayi.
- Vitamin B
Di dalam daging kambing terkandung bermacam-macam jenis vitamin B menyerupai tiamin, riboflavin, niasin, folat dan kobalamin (B12).
Vitamin B sendiri merupakan salah satu jenis vitamin yang asupannya sangat diperlukan selama masa kehamilan. Salah satu alasannya yakni untuk membantu mencegah cacat lahir yang memengaruhi tulang belakang dan sistem saraf sentra menyerupai spina bifida.
- Mineral
Daging kambing tinggi akan mineral zat besi yang menjadi komponen utama dari pembentukan hemoglobin. Selama masa kehamilan, asupan zat besi melonjak dari 18 mg/hari menjadi 27 mg/hari. Ibu hamil yang kekurangan zat besi berisiko besar melahirkan bayi prematur, bayi dengan berat lahir rendah sampai simpulan hidup bayi gres lahir.
Selain zat besi, banyak sekali mineral penting lainnya yang terkandung dalam daging kambing dan teramat diperlukan selama masa kehamilan diantaranya yakni kalsium, fosfor, kalium, sodium, seng, tembaga, mangan dan selenium.
Baca juga: Beragam Manfaat Daging Kambing Bagi Kesehatan
Jadi, bolehkah ibu hamil makan daging kambing?
Melihat kandungan gizi dan manfaat daging kambing yang cukup besar bagi ibu hamil, maka mengonsumsinya selama kehamilan tak sekedar diperbolehkan namun justru disarankan. Utamanya dalam hal pemenuhan kebutuhan protein, zat besi dan vitamin B12 yang hanya sanggup ditemukan dalam makanan hewani.
Kendati demikian, ada sejumlah syarat yang perlu diperhatikan. Pertama, masaklah daging kambing sampai benar-benar matang, termasuk pada jenis daging lainnya. Hal ini bertujuan untuk menghindari nanah dari beberapa jenis basil atau parasit, termasuk Toxoplasma, E. coli, Listeria dan Salmon.
Kedua, makanlah secukupnya yakni tak lebih dari 70 gram atau sekitar 3,5 porsi dalam sehari. Untuk daging unggas sebesar 80 gram/hari dan untuk daging ikan sebanyak 100 gram per harinya. Terakhir, perbanyak konsumsi buah, sayuran, biji-bijian dan kacang-kacangan biar nutrisi selama kehamilan senantiasa terpenuhi.
Jangan lupa pula untuk selalu rutin berolahraga ringan dan melaksanakan investigasi kehamilan pada dokter kandungan guna memantau sekaligus memastikan kehamilan yang sehat dan persalinan yang kondusif kelak.
No comments:
Post a Comment