Bunda, ternyata cara meningkatkan produksi ASI itu tak sesulit yang dibayangkan.
Pemberian ASI pribadi selama 6 bulan pertama kehidupan bayi teramat sangat dianjurkan alasannya yakni mempunyai sejumlah manfaat, termasuk memperkuat sistem imun dan membangun bonding antara ibu dan anak. Baca: Manfaat Menyusui Bagi Ibu dan Bayi yang Begitu Luar Biasa
Sayangnya, beberapa ibu menyusui kerap menghadapi problem akan sedikitnya produksi ASI yang dihasilkan. Kondisi ini pun tak jarang menciptakan sebagian ibu menyusui putus asa dan meninggalkan proposal pemberian ASI eksklusif. Lantas beralih pada pemberian susu formula yang secara kandungan dan komposisi tak bisa menandingi ASI.
Padahal, seringkali berkurang atau bahkan ketidaktersediaan produksi ASI ini berasal dari diri sendiri. Misal menyerupai malas atau menunda-nunda untuk segera menyusui, pelekatan antara lisan bayi dan puting yang kurang tepat, kondisi badan yang kelelahan atau sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, menyerupai pil KB yang mengandung estrogen, obat demam dan alergi.
Jadi, langkah pertama yang perlu dilakukan yakni dengan mencari tahu dulu secara niscaya penyebab dasar yang melatarbelakangi sedikitnya produksi ASI yang dihasilkan. Lalu sebagai bantuan, cobalah untuk mempraktikkan beberapa cara meningkatkan produksi ASI berikut.
Inilah cara meningkatkan produksi ASI yang mesti Bunda praktikkan
1. Menyusui Sesering Mungkin
Perlu diketahui sebetulnya ASI diproduksi menurut prinsip supply and demand, artinya semakin sering si kecil menyusui, maka akan semakin banyak pula produksi ASI yang akan Bunda hasilkan. Jadi, pastikan untuk menyusui sesering mungkin.
Bayi yang gres lahir biasanya akan minum ASI sebanyak 8-12 kali sehari. Dengan demikian, pemberian ASI sanggup dilakukan tiap 2-3 jam sekali. Bangunkan bayi kalau pemberian ASI terakhir sudah melewati waktu tersebut. Jangan justru bahagia kalau bayi tidur terlalu usang karena Bunda merasa mendapat lebih banyak waktu istirahat.
2. Pompa ASI di Sela atau Antara Waktu Menyusui
Cara meningkatkan produksi ASI selanjutnya yakni dengan rutin memompa ASI, baik di sela atau di antara waktu menyusui. Stimulasi ekstra menyerupai ini akan memberi tahu badan bahwa Bunda membutuhkan lebih banyak pasokan ASI. Bunda sanggup melakukannya melalui pijatan langsung dengan tangan atau memakai alat pompa ASI.
Untuk para ibu menyusui yang bekerja kantoran, melaksanakan pumping di sela-sela menuntaskan kiprah kantor sanggup dilakukan selayaknya menyerupai sedang menyusui di rumah yakni, tiap 2 atau 3 jam sekali. Dengan demikian, tak ada alasan untuk tidak menawarkan ASI pribadi pada bayi.
3. Susui dari Kedua Sisi
Stimulasi dari kedua payudara yang disusui selain sanggup membantu meningkatkan produksi ASI, ternyata bermanfaat pula dalam meningkatkan kadar lemak di dalam ASI. Lemak pada ASI sendiri berfungsi sebagai sumber energi utama dan sekaligus berperan penting dalam pertumbuhan otak juga fungsi penglihatan bayi.
Jadi, pastikan si kecil untuk selalu terbiasa menyusui dari kedua payudara Bunda. Sesekali waktu, Bunda juga sanggup menerapkan skin to skin contact atau kontak kulit ke kulit dengan membiarkan bayi dalam keadaan telanjang ketika menyusui sembari mendekapnya.
4. Jalani Pola Makan Sehat & Bergizi Seimbang
Ibu menyusui membutuhkan pemanis asupan kalori sebesar 300-500 kalori/hari. Oleh alasannya yakni itu, konsumsilah masakan sehat bergizi seimbang yang terdiri dari:
- Karbohidrat. Nasi, kentang, pasta atau roti gandum utuh.
- Protein. Daging merah, daging unggas, daging ikan, telur, susu dan produk turunannya.
- Lemak sehat. Alpukat, kacang-kacangan, biji-bijian, ikan berlemak dan banyak lagi.
- Pelengkap vitamin, serat & mineral. Sayuran, buah-buahan dan sereal.
Jangan lupa pula untuk minum cukup cairan rata-rata 8 gelas/hari, termasuk air putih, susu maupun jus buah segar. Bila diperlukan, ibu menyusui sanggup mengonsumsi multivitamin yang mengandung vitamin dan mineral menyerupai vitamin C, vitamin D, vitamin B kompleks (khususnya B12 dan folat), kalsium, zinc dan zat besi.
5. Istirahat yang Cukup
Kelelahan dan stres mempunyai imbas negatif terhadap pasokan ASI yang dihasilkan tubuh. Meski tidak gampang untuk memperoleh waktu bersantai, namun sebisa mungkin usahakan mendapat waktu istirahat yang cukup.
Tidurlah di ketika bayi sedang tertidur dan mintalah sumbangan pasangan maupun anggota keluarga lainnya untuk menuntaskan beberapa pekerjaan rumah tangga. Sempatkan untuk jalan-jalan di simpulan pekan untuk membantu melepas penat.
Beberapa tips penting lainnya
Selain beberapa cara di atas, ada sejumlah tips penting lainnya yang perlu diperhatikan. Diantaranya yakni:
- Hindari beberapa hal yang sanggup memicu menurunnya produksi ASI, menyerupai terlalu banyak konsumsi kafein, merokok dan konsumsi minuman beralkohol.
- Cobalah bergabung sekaligus membuatkan dengan kelompok sesama ibu menyusui.
- Kompres payudara dengan handuk hangat untuk membantu mengatasi payudara yang terasa penuh atau bengkak.
Terakhir, jangan sungkan untuk berkonsultasi ke klinik laktasi biar mendapat lebih banyak informasi dan tentunya solusi dari problem sedikit atau tidak keluarnya ASI. Yakinlah, selama kondisi fisik dan mental dalam keadaan baik disertai dengan penerapan gaya hidup dan konsumsi masakan sehat, maka tidak akan ada istilah ibu menyusui kekurangan ASI.
No comments:
Post a Comment