Hadirkan kembali tawa dan keceriaan Bunda dengan menerapkan sejumlah cara mengatasi depresi pasca keguguran berikut.
Momen kehamilan menghadirkan suka cita mendalam bagi setiap wanita. Beragam cerita unik nan menarik terangkai indah didalamnya. Tak jarang, banyak pasangan yang turut membingkai momen istimewa ini dengan melaksanakan maternity shoot. Berharap suka citanya sanggup terus teringat.
Namun, jalan hidup tak bisa diterka. Sesuatu yang diinginkan kadang tak berjalan sesuai harapan. Momen-momen indah selama kehamilan seketika bermetamorfosis mimpi jelek ketika keguguran menghampiri. Kesedihan dan rasa kecewa pun seakan terus menghiasi hari-hari.
Sedih dan kecewa yaitu suatu kewajaran, namun jangan hingga terlalu larut apalagi hingga berputus asa. Bangkit dan susunlah kembali planning hidup yang lebih baik. Optimisme tinggi berpadu dengan doa dan perjuangan yang keras akan mengantarkan Bunda kembali mendapat kehamilan hingga benar-benar melahirkan buah hati yang sehat.
Pertama, kenali dan sadari dahulu banyak sekali tanda-tanda depresi pasca keguguran
Seseorang dinyatakan mengalami depresi jika mempunyai 5 atau lebih dari gejala-gejala berikut setiap hari selama setidaknya 2 minggu:
- Merasa duka dan hampa.
- Mudah tersinggung atau frustrasi.
- Kehilangan semangat dan minat dalam beraktivitas.
- Merasa lelah luar biasa dan tak bertenaga.
- Gangguan tidur, bisa jadi kurang tidur atau justru terlalu banyak tidur.
- Gangguan makan, bisa jadi kehilangan nafsu makan atau justru makan berlebihan.
- Merasa cemas, gelisah atau tertekan.
- Menyalahkan diri sendiri dan merasa tidak berharga.
- Kesulitan untuk berkonsentrasi, berpikir dan mengambil keputusan.
- Mengalami sakit atau nyeri fisik yang tak kunjung hilang bahkan sehabis diobati.
Depresi yaitu gangguan mental yang mempunyai tingkat kesembuhan atau prognosis yang besar selama dideteksi dan ditangani secepat mungkin. Bila dibiarkan berlarut-larut, maka sanggup berakibat pada keselamatan penderitanya yang kelak akan berpikir bahkan melaksanakan upaya bunuh diri. Maka sebelum terlambat, segera lakukan banyak sekali tindakan pengobatan.
Berikut beberapa cara mengatasi depresi pasca keguguran yang sanggup dilakukan
1. Psikoterapi
Pada umumnya, tingkat depresi paling berat akan dirasakan sesaat sehabis keguguran. Oleh alasannya yaitu itu, ibu hamil yang mengalami keguguran disarankan untuk segera mengunjungi psikolog atau psikiater untuk melaksanakan konseling maupun psikoterapi. Hal ini bertujuan untuk secepat mungkin mengatasi depresi yang dialami biar tak semakin larut.
Psikoterapi sendiri terdiri dari beberapa jenis dengan pendekatan yang akan diubahsuaikan pada kebutuhan setiap individu. Beberapa diantaranya ibarat terapi sikap kognitif (cognitive behavioural theraphy), terapi pemecahan perkara (problem-solving therapy), terapi interpersonal dan terapi psikodinamik.
2. Farmakoterapi
Pemberian obat menjadi salah satu teknik terapi yang sanggup dikombinasikan dengan psikoterapi. Obat utama yang biasa diberikan yaitu obat antidepresan yang terdiri dari beberapa jenis, yakni golongan SSRI (Fluoxetine, Sertraline, Paroxetine), golongan SNRI (Duloxetine, Venlafaxine) dan golongan Trisiklik (Amitripiline, Imipramine, Clomipramine).
3. Terapi Kejut Listrik
Pada perkara depresi yang cukup parah dan tak merespons terhadap santunan obat antidepresan, maka penanganan terakhir yang sanggup dilakukan yaitu dengan melaksanakan terapi kejut listrik (electroconvulsive therapy, ECT).
Terapi ini dilakukan dengan cara memperlihatkan cetusan listrik ke otak melalui elektroda yang dipasang di kepala. Tujuannya untuk merangsang sel-sel saraf di otak yang mengatur suasana hati sehingga sanggup meredakan tanda-tanda depresi yang dialami.
Selain berkonsultasi atau melaksanakan pengobatan secara medis, terapkan pula beberapa hal berikut:
4. Lakukan Perubahan Gaya Hidup
Untuk mempercepat proses penyembuhan dari depresi yang dialami, terapkan gaya hidup sehat dengan berolahraga secara teratur, tidur yang cukup, dan mengonsumsi masakan sehat bergizi tinggi. Jauhi rokok dan minuman beralkohol serta batasi asupan kafein harian.
Di samping mempercepat penyembuhan proses pemulihan kondisi psikis, cara ini juga efektif untuk mengelola kondisi kronis yang besar lengan berkuasa terhadap keguguran ibarat diabetes, tekanan darah tinggi atau gangguan autoimun.
5. Bersikaplah Terbuka dan Ikhlas
Jangan memendam perasaan duka sendirian, ungkapkanlah segala keluh kesah yang dirasakan pada orang-orang terdekat, terutama suami dan orang tua. Bila perlu, bergabunglah dengan depression support group – kelompok sesama penderita depresi, biar sanggup saling menguatkan dan berbagi.
Terimalah kondisi yang dialami dengan ikhlas. Perdalam aspek spiritual biar bisa mencerna segala skenario Sang Pencipta dengan lapang dada. Ingat, akan selalu ada pesan yang tersirat di balik setiap ujian maupun problem hidup.
Bila datang saatnya Bunda dan pasangan siap untuk merencanakan kehamilan kembali, maka persiapkanlah dengan sebaik mungkin. Jagalah selalu kesehatan fisik juga psikis, alasannya yaitu kehamilan yang sehat ditentukan oleh kedua hal tersebut.
Terakhir, jangan lupa untuk terus berkonsultasi pada dokter kandungan guna memastikan tak ada lagi faktor risiko yang mengancam kehamilan Bunda kelak.
No comments:
Post a Comment