Penyebab keguguran dikala hamil begitu beragam. Simak klarifikasi lengkap dan tips pencegahannya.
Keguguran kerap menjadi momok angker bagi sejumlah perempuan hamil, terlebih mereka yang gres pertama kali mendapat kehamilan. Bahkan tak jarang, ada pula sebagian perempuan yang mengalami keguguran lebih dari satu kali.
Perdarahan dan nyeri perut merupakan dua menandakan utama dari keguguran. Di samping beberapa tanda lainnya ibarat adanya penurunan gerakan bayi, keluarnya jaringan atau cairan dari vagina dan perubahan tanda-tanda kehamilan yang drastis ibarat tak lagi mengalami mual ataupun muntah.
Ada aneka macam penyebab keguguran yang berbeda di tiap trimesternya. Mengenali dan melaksanakan tindakan pencegahan terhadap sejumlah penyebabnya sanggup menurunkan risiko terjadinya keguguran.
Berikut aneka macam penyebab keguguran yang harus diwaspadai
A. Penyebab Keguguran di Trimester Pertama
Kehamilan pada trimester pertama yakni dari ahad ke-1 hingga ahad ke-13 merupakan masa kehamilan yang paling rawan mengalami komplikasi. Bahkan, dari sekitar 80% kasus keguguran terjadi pada trimester ini. Beberapa penyebabnya adalah:
1. Kelainan Genetik
Lebih dari setengah persoalan keguguran di trimester pertama disebabkan oleh adanya kelainan kromosom pada janin di dalam kandungan. Bentuk kelainan kromosom ini sanggup berupa penambahan maupun pengurangan jumlah kromosom dari angka normalnya, yakni sebesar 46 kromosom.
2. Pengentalan Darah yang Abnormal
Penyebab keguguran pada trimester pertama sanggup pula disebabkan oleh gangguan autoimun yang disebut dengan sindrom antifosfolipid (antiphospolipid syndrome, APS).
Kondisi ini disebabkan oleh kekeliruan dari antibodi tubuh yang menyerang senyawa lemak fosfolipid yang berperan dalam proses pembekuan darah. Akibatnya, darah menjadi lebih kental atau gampang sekali membeku dibanding kondisi normal.
3. Kehamilan Ektopik
Kehamilan ektopik yakni kondisi dimana sel telur yang telah dibuahi tidak menempel di rahim, melainkan di organ lainnya ibarat tuba falopi, rongga perut, ovarium atau serviks. Menurut American Academy of Family Physicians (AAFP), kehamilan ektopik terjadi pada sekitar 1 dari setiap 50 kehamilan.
Beberapa tanda-tanda yang mengindikasikan kehamilan ektopik diantaranya yakni, gelombang rasa sakit yang tajam di perut, panggul, pundak atau leher, sakit parah pada satu sisi perut, peningkatan tekanan dalam dubur dan perdarahan jago hingga mengalami pingsan.
4. Gangguan Plasenta
Ada aneka macam jenis gangguan plasenta yang harus diketahui ibu hamil. Beberapa diantaranya yaitu, abrupsi plasenta dimana plasenta mengalami peluruhan sebelum waktu persalinan tiba, plasenta previa dimana plasenta menutup belahan verbal rahim, plasenta akreta dimana jaringan plasenta tumbuh terlalu dalam pada dinding rahim serta retensi plasenta dan insufisiensi plasenta.
5. Kelainan Bentuk Rahim
Kelainan bentuk rahim ibarat arcuate uterus, bicornuate uterus, unicornuate uterus, septate uterus, uterus didelphys dan agnesis rahim atau sindrom Mayer-Rokitansky-Küster-Hauser (MRKH) sanggup memengaruhi kesuburan perempuan bahkan meningkatkan risiko keguguran.
B. Penyebab Keguguran di Trimester Kedua
Keguguran pada trimester kedua, yakni pada ahad ke-13 hingga ahad ke-24 jauh lebih jarang terjadi. Kalaupun terjadi, kemungkinan penyebabnya terkait dekat dengan faktor eksternal atau persoalan kesehatan yang dialami si ibu. Beberapa misalnya antara lain:
1. Infeksi
Infeksi yang terjadi dikala hamil tak hanya berdampak jelek bagi sang ibu, namun sanggup membahayakan janin dalam kandungan. Maka dari itu, betapapun ringannya tanda-tanda bisul yang dirasakan, jangan pernah menganggap remeh dan segera periksakan diri ke dokter.
Ada aneka macam macam bisul yang sanggup menyerang ibu hamil. Diantaranya yakni bisul jalan masuk kemih, bisul jamur vaginitis atau vaginosis bakteri, toksoplasmosis, bisul bakteri Streptococcus grup B (SGB), rubella dan herpes genital atau herpes simplex.
2. Kondisi Kronis
Kondisi kronis ibarat diabetes, tekanan darah tinggi maupun penyakit autoimun ibarat lupus sanggup meningkatkan risiko ibu hamil mengalami keguguran. Risikonya akan semakin tinggi kalau saja kondisi kronis yang dialami tidak dirawat atau dikelola dengan baik.
3. Penyakit Tiroid
Hampir semua jenis gangguan pada kelenjar tiroid sanggup menjadi penyebab keguguran, namun yang paling sering mengancam yakni hipotiroidisme. Suatu kondisi dimana kelenjar tiroid hanya menghasilkan sedikit hormon tiroid.
4. Faktor Gaya Hidup dan Lingkungan
Ibu hamil yang merokok atau menjadi perokok pasif, minum minuman beralkohol atau minuman berkafein dalam jumlah tinggi serta gemar mengonsumsi masakan mentah berisiko besar mengalami keguguran.
Paparan materi kimia ibarat yang terdapat pada cat dinding, cat kuku, cairan pembersih, krim pemutih, pewarna rambut dan pestisida juga sanggup menjadikan pengaruh toksik pada ibu hamil sehingga membahayakan keselamatan diri sendiri juga janin.
C. Penyebab Keguguran di Trimester Ketiga
Pada tahap simpulan kehamilan ini, yakni dikala usia kehamilan sudah mencapai lebih dari 20 minggu, keguguran atau simpulan hayat bayi sebelum ia dilahirkan lebih sempurna disebut dengan lahir mati (stillbirth). Penyebabnya sendiri bermacam-macam dan sulit dipastikan. Namun demikian, masih terkait dekat dengan penyebab keguguran pada dua trimester pertama kehamilan.
Misalnya ibarat cacat lahir akhir gangguan kromosom, persoalan pada plasenta atau tali pusat, aneka macam bisul ibarat yang telah dijelaskan sebelumnya dan sejumlah penyakit kronis yang diderita ibarat diabetes, tekanan darah tinggi serta gangguan autoimun.
Tips mencegah keguguran yang harus diterapkan
Ada sejumlah hal yang perlu diterapkan oleh setiap ibu hamil semoga kesehatan maupun keselamatan calon buah hati senantiasa terjaga hingga hingga pada proses persalinan. Diantaranya yakni:
- Memeriksakan kondisi kesehatan diri, termasuk pula pasangan ke dokter mulai dari sebelum hamil hingga selama kehamilan.
- Konsumsilah masakan maupun embel-embel asam folat setiap hari semenjak pada tahap aktivitas hamil dan seterusnya selama kehamilan.
- Pertahankan berat tubuh yang ideal, lantaran baik kelebihan ataupun kekurangan berat tubuh sama-sama sanggup meningkatkan risiko komplikasi kehamilan, termasuk keguguran.
- Terapkan gaya hidup sehat dengan berolahraga secara teratur, cukup tidur dan memperoleh asupan gizi seimbang.
- Tinggalkan kebiasaan minum minuman beralkohol dan merokok, termasuk paparan asapnya. Batasi pula asupan kafein hingga maksimal 300 mg/hari.
Beberapa hal lainnya yang perlu diperhatikan yakni dengan selalu menjaga kebersihan diri dan mempraktikkan hubungan suami istri yang aman. Terakhir, hindari konsumsi masakan mentah dan setengah matang serta paparan materi kimia dan penggunaan krim pemutih sembarangan.
No comments:
Post a Comment