Bolehkah penderita diabetes konsumsi madu, terutama sebagai tambahan minuman dan makanan?
Bagi seorang diabetesi, perencanaan diet yang sempurna mutlak harus diterapkan. Salah satunya, dengan meminimalisir sekecil mungkin asupan makanan/minuman elok atau mengandung gula. Hal ini tak lain bertujuan untuk menjaga kadar gula darah semoga tetap stabil.
Kendati demikian, dalam kehidupan sehari-hari kerap ditemukan beberapa penyandang diabetes yang memanfaatkan madu sebagai tambahan pengganti gula tebu atau gula pasir karena dirasa lebih kondusif dan sehat. Bagaimana fakta sebenarnya?
Madu vs Gula: Efek pada gula darah dan insulin
Madu merupakan cairan kental nan elok yang berasal dari nektar bunga. Penggunaannya oleh insan disinyalir telah berlangsung semenjak puluhan bahkan ratusan ribu tahun yang lalu. Bukan hanya sebab rasanya yang manis, namun juga khasiatnya sebagai obat alami.
Sementara gula tebu, gres pertama kali ditemukan pada 510 SM oleh orang-orang Polinesia sebelum pada balasannya dikenal oleh orang-orang barat Eropa pada kala 11 sebagai hasil dari Perang Salib. Pemanfaatannya sedari dulu sampai kini murni sebagai pemanis, baik pada kuliner maupun minuman.
Lebih jauh seputar kandungan, intinya baik madu atau gula sama-sama terdiri dari glukosa dan fruktosa dalam jumlah 1:1. Perbedaannya, madu mengandung lebih banyak air serta terdapat sejumlah vitamin, mineral sampai senyawa antioksidan yang hampir kesemuanya tidak dimiliki gula.
Bicara pengaruh keduanya terhadap kadar gula darah dan insulin pada penderita diabetes. Dalam suatu studi eksperimental yang dilakukan para ahli, diketahui bahwa madu bisa memperlihatkan manfaat dalam pengelolaan diabetes mellitus, yakni dengan meningkatkan kadar C-peptide dan insulin sehingga kadar gula darah akan tetap terkontrol.
Selain itu, pengaruh antioksidan dan anti-inflamasi yang dimiliki madu juga disinyalir berpotensi dalam meminimalisir risiko terjadinya komplikasi diabetes. Meski menjanjikan, namun hasil studi ini masih dilakukan dalam jangka pendek (8 minggu).
Oleh sebab itu, diharapkan penelitian lebih jauh, pun dengan subjek penelitian yang lebih banyak lagi guna memperkuat hasil studi ini. Mengingat diabetes yaitu kondisi kronis yang terjadi dalam jangka panjang bahkan seumur hidup.
Jadi, bolehkah penderita diabetes konsumsi madu?
Boleh tidaknya diabetesi mengonsumsi madu sangat tergantung pada sejumlah faktor, menyerupai banyaknya jumlah madu yang dikonsumsi dan kondisi kesehatan penderita diabetes itu sendiri.
Untuk penderita diabetes yang sehat, aktif dan mempunyai kadar gula darah terkontrol, maka dibolehkan untuk mengonsumsi madu asal secukupnya saja. Selain itu, pemilihan madu yang sempurna juga harus diperhatikan. Pilihlah madu murni, bukan madu olahan apalagi madu palsu yang justru dicampur dengan gula.
Sementara bagi penderita diabetes dengan kondisi yang sudah parah atau mempunyai kontrol gula darah yang buruk, maka untuk mengonsumsi madu murni sekalipun, sebaiknya dikonsultasikan ke dokter hebat terlebih dahulu. Sebagai pemanis, sesekali sanggup memakai alternatif tambahan menyerupai stevia atau eritritol.
Baca juga: Praktis dan Menyehatkan, Inilah Berbagai Pilihan Camilan untuk Penderita Diabetes
Selain membatasi asupan kuliner maupun minuman manis, untuk membantu mengendalikan kadar gula darah, penderita diabetes juga diharuskan untuk memperbanyak konsumsi kuliner berserat, rutin berolahraga dan mengelola stres sebijak mungkin. Dengan demikian akan tercipta kesehatan dan kualitas hidup yang lebih baik.
No comments:
Post a Comment