Saturday, March 9, 2019

Tak Perlu Panik, Inilah Cara Mengatasi Sembelit Pada Bayi

Sembelit yang dialami si kecil tak sanggup dianggap remeh, ketahui banyak sekali cara mengatasi sembelit pada bayi berikut ini.


Sembelit yang dialami si kecil tak sanggup dianggap remeh Tak Perlu Panik, Inilah Cara Mengatasi Sembelit pada Bayi


Sembelit atau konstipasi merupakan kondisi umum yang sanggup dialami siapapun, termasuk pula bayi. Berbeda dengan orang dewasa, sembelit pada bayi tidak serta merta sanggup didefinisikan sebagai penurunan frekuensi defekasi (buang air besar).


Pasalnya, tiap bayi mempunyai frekuensi defekasi yang berbeda-beda. Misalnya saja pada bayi dengan ASI ekslusif- terutama bayi usia 0-5 bulan, yang kebanyakan hanya BAB satu kali dalam seminggu bahkan dua ahad sekali.


Lantas, bagaimana cara menilai bayi mengalami sembelit atau tidak?


Sembelit yang dialami si kecil tak sanggup dianggap remeh Tak Perlu Panik, Inilah Cara Mengatasi Sembelit pada Bayi


Indikator berpengaruh yang sanggup membantu orang renta untuk menilai bahwa buah hatinya mengalami sembelit atau tidak sanggup dilihat dari tekstur feses. Bila teksturnya nampak keras dan kering, ditambah dengan lisan bayi yang terlihat mengejan berlebihan dikala BAB, maka besar kemungkinan ia mengalami sembelit.


Beberapa mengambarkan lain yang menjadi petunjuk bahwa si kecil mengalami sembelit diantaranya yakni:



  • Perut terasa keras dikala disentuh.

  • Terlihat kesakitan dikala BAB.

  • Lebih rewel dan sering menangis sambil mengangkat kakinya.

  • Jarang buang air kecil.

  • Nafsu makan sangat berkurang.


Pada perkara yang cukup parah, biasanya akan terlihat bercak darah pada popok atau feses si kecil. Kondisi ini merupakan efek dari robeknya dinding rektum jawaban feses yang keras.


Penyebab dan cara mengatasi sembelit pada bayi


Sembelit yang dialami si kecil tak sanggup dianggap remeh Tak Perlu Panik, Inilah Cara Mengatasi Sembelit pada Bayi


Sembelit yang dialami bayi sanggup disebabkan oleh sejumlah faktor. Diantaranya yaitu kekurangan asupan cairan, proteksi susu formula yang kurang tepat, asupan makanan yang minim serat dan beberapa kondisi medis ibarat hipotiroidisme, botulisme,penyakit Hirschsprung dan alergi makanan tertentu atau susu sapi.


Untuk mengatasi kondisi ini, ada beberapa cara yang sanggup Ayah Bunda lakukan, antara lain sebagai berikut:


1. Berikan Pijatan Lembut


Baringkan bayi dalam posisi telentang. Oleskan sedikit minyak telon ke perutnya, kemudian berikan pijatan lembut searah jarum jam dari perut penggalan kanan ke penggalan kiri. Lakukan berulang-ulang kali secara perlahan. Setelah itu, lanjutkan dengan menggerak-gerakkan kakinya dengan gerakan ibarat mengayuh sepeda. Cara ini, selain sanggup membantu merangsang pergerakan usus besar, juga sanggup memperkuat ikatan emosional antara bayi dan orang tua.


2. Mandikan dengan Air Hangat


Memandikan si kecil dengan air hangat sekali sehari sanggup membantu merilekskan otot-otot perut yang tegang sekaligus memperlancar sirkulasi darah di dalam tubuhnya. Anak pun menjadi terbantu dari problem sembelit dan segala ketidaknyamanan yang ditimbulkannya.


3. Berikan Makanan Tinggi Serat


Untuk bayi 6 bulan ke atas yang telah diberi makanan pendamping ASI (MPASI), maka sebaiknya ditambahkan pula asupan seratnya. Misal dari sayuran ibarat brokoli atau buah-buahan ibarat apel, plum, pepaya atau pir yang telah dihaluskan.


4. Mengganti Susu Formula


Sembelit yang dialami si kecil sanggup jadi disebabkan oleh susu formula yang diminumnya. Mungkin saja ia mempunyai alergi terhadap susu sapi atau intoleran laktosa. Untuk itu, cobalah diskusikan dengan dokter untuk memastikan kondisinya tersebut.


Bila kondisinya memang demikian adanya, maka dokter sanggup menunjukkan rekomendasi untuk mengubah dosis atau mengganti susu formulanya dengan merek tertentu yang sekiranya lebih cocok dengan kondisi badan si kecil.


5. Pastikan Bayi Selalu Terhidrasi 


Hidrasi berperan penting dalam proses BAB secara teratur. Maka dari itu, pastikan kebutuhan cairan dalam badan anak selalu terpenuhi dengan rutin memberinya ASI. Untuk bayi 6 bulan ke atas, sesekali sanggup diberi embel-embel air putih atau jus buah yang tinggi serat.


6. Berikan Obat Laksatif


Bayi di bawah 6 bulan sanggup diberikan gliserin suppositoria untuk membantu melembutkan fesesnya. Sementara yang telah berusia 6 bulan ke atas sanggup diberikan obat pencahar. Perlu diingat bahwa, proteksi obat laksatif ibarat hanya dilakukan sesekali saja dan harus menurut rekomendasi dokter.


Jangan ragu untuk segera membawa buah hati ke dokter jikalau sembelit yang dialaminya tak kunjung membaik atau terdapat sejumlah tanda-tanda ibarat adanya darah di dalam feses, demam, perut terlihat sangat membesar, nafsu makan hilang dan sering kolik. Pasalnya hal tersebut sanggup menjadi mengambarkan gangguan kesehatan serius yang mungkin dialaminya.


No comments:

Post a Comment