Ternyata ada banyak mitos seputar kehamilan yang kerap dipercaya padahal bertentangan dengan fakta sebenarnya.
Masa kehamilan kerap disuguhi aneka macam petuah, baik dari keluarga maupun lingkungan sekitar daerah tinggal. Sayangnya, banyak dari saran atau petuah tersebut hanya sebatas mitos yang tak pernah terbukti secara ilmiah.
Berikut sejumlah mitos seputar kehamilan yang sebaiknya tak lagi dipercaya
1. Bentuk Perut sanggup Memprediksi Jenis Kelamin
Menebak jenis kelamin bayi konon sanggup dilakukan dengan melihat bentuk perut ibu. Jika perut ibu hamil nampak lancip dan condong ke depan, maka akan melahirkan bayi laki-laki. Sementara jikalau bentuk perut nampak bundar dan melebar ke samping, maka akan mempunyai bayi perempuan.
Faktanya tidaklah demikian. Bentuk perut ibu hamil sama sekali tidak sanggup memprediksi jenis kelamin dari calon buah hati. Satu-satunya cara untuk memastikan yaitu dengan menjalani investigasi ultrasonografi (USG) di ketika usia kehamilan sudah lebih dari 18 minggu.
2. Harus Menjauhi Kucing
Memiliki binatang peliharaan imut ibarat kucing tentu sangat menyenangkan. Namun di ketika hamil, banyak perempuan disarankan untuk menjauhinya alasannya yaitu di duga sanggup menimbulkan bisul benalu yang disebut dengan toksoplasmosis.
Sebenarnya, kontak ataupun bermain dengan kucing kesayangan ketika hamil tidaklah mengapa. Yang perlu diwaspadai yaitu kotorannya yang sanggup menjadi daerah bersarangnya Toxoplasma gondii. Jadi, jagalah kebersihan badan, masakan dan kotak pasir kucing sebaik mungkin. Mintalah proteksi orang lain untuk melakukannya.
3. Makan Nanas Menyebabkan Keguguran
Salah satu mitos seputar kehamilan yang kerap dipercayai yaitu mengenai konsumsi nanas yang sanggup menimbulkan keguguran atau persalinan dini. Padahal, konsumsi buah ini selama kehamilan terbilang kondusif dan justru memberi manfaat alasannya yaitu didalamnya terkandung sejumlah nutrisi ibarat vitamin C, vitamin B-6, folat, zat besi dan banyak lagi.
Memang di dalam buah nanas terkandung enzim bromelain yang sanggup memecah protein dan memancing kontraksi. Namun jumlahnya sangatlah kecil sehingga konsumsinya dalam jumlah masuk akal (1-2 potong ukuran sedang) tidaklah mengapa. Efek jelek hanya terjadi jikalau nanas dikonsumsi dalam jumlah teramat banyak – di atas 5 buah nanas dalam satu waktu.
4. Jangan Olahraga ketika Hamil
Sebagian orang menganggap bahwa olahraga selama kehamilan sanggup membahayakan ibu juga janin dalam kandungan sehingga sebaiknya dihindari. Kenyataannya, olahraga ketika hamil justru sangat disarankan alasannya yaitu banyak pengaruh positif yang sanggup diperoleh, termasuk memperlancar sirkulasi darah dan memudahkan proses persalinan.
Lakukan olahraga yang ringan, minim risiko dan tidak menuntut banyak gerakan ibarat pilates, jalan santai atau berenang. Jangan berlebihan, cukup 15-20 menit/hari. Pastikan untuk minum air putih yang cukup setelahnya.
5. Ibu Hamil Dilarang Minum Kopi
Kafein dalam kopi diketahui sanggup menembus plasenta dan berdampak terhadap kondisi janin. Namun kondisi ini hanya sanggup terjadi jikalau ibu hamil mengonsumsi kopi dalam jumlah berlebih. Karena itu, perhatikan benar asupan kafein harian untuk ibu hamil, yakni tak lebih dari 200 mg/hari.
Jadi tak perlu menyingkirkan kopi sepenuhnya. Cukup batasi saja konsumsinya dan ingat kafein tak hanya terkandung di dalam kopi. Ada banyak masakan maupun minuman yang mengandung kafein, ibarat cokelat, teh, minuman ringan, energy drink termasuk di dalam obat-obatan tertentu.
Ada beberapa mitos seputar kehamilan lainnya yang kerap dipercaya namun bertentangan dengan fakta sebenarnya. Misal ibarat ibu hamil harus makan untuk porsi dua orang, tidak boleh melaksanakan korelasi tubuh selama kehamilan dan ibu hamil dihentikan mandi terlalu sering alasannya yaitu kotoran pada air dianggap sanggup meresap ke dalam tubuh dan memengaruhi bayi.
Hingga yang cukup ekstrem ibarat menganggap gerhana bulan sanggup menimbulkan bibir sumbing pada bayi dan tawaran ibu hamil untuk membawa gunting atau jarum semoga terhindar dari gangguan mahluk halus. Sekali lagi, ini semua hanya mitos keliru yang tak perlu dipercaya. Bijaklah dalam menyikapi segala sesuatu yang belum niscaya kebenarannya.
No comments:
Post a Comment