Wednesday, June 19, 2019

Berbagai Penyebab Trombosit Turun Yang Harus Diwaspadai

Dua faktor utama penyebab trombosit turun, yakni akhir produksinya yang berkurang & hancurnya trombosit dengan cepat.


Dua faktor utama penyebab trombosit turun Berbagai Penyebab Trombosit Turun yang Harus Diwaspadai


Trombosit ialah jenis sel darah yang mempunyai tugas vital dalam pembekuan darah. Adanya trombosit memungkinkan terjadinya penghentian perdarahan yang dialami, misal dikala jari tangan tanpa sengaja teriris benda tajam.


Normalnya, kadar trombosit yang bersirkulasi dalam darah ialah sekitar 150.000 sampai 450.000/mcL dengan siklus hidup selama 10 hari. Tubuh pun akan terus memperbarui pasokan trombosit ini dengan memproduksi trombosit yang gres di sumsum tulang.


Rendahnya kadar trombosit di dalam tubuh disebut dengan trombositopenia. Kondisi ini mempunyai bermacam-macam penyebab berbeda, ibarat kanker darah, anemia, gangguan autoimun, konsumsi obat-obatan tertentu dan banyak lagi lainnya.


Berikut bermacam-macam penyebab trombosit turun selengkapnya:


1. Berkurangnya produksi trombosit di sumsum tulang


Ada beberapa faktor penyebab yang memicu berkurangnya produksi trombosit di sumsum tulang, diantaranya yakni:


a. Leukemia


Dikenal juga dengan kanker darah, leukemia merupakan penyakit keganasan sel darah yang berasal dari sumsum tulang dan ditandai dengan adanya proliferasi abnormal dari leukosit atau sel darah putih.


Secara umum, terdapat empat jenis leukemia. Diantaranya yakni, leukemia limfositik akut, leukemia mielogen akut, leukemia limfositik kronis dan leukemia mielogen kronis.


b. Anemia Aplastik


Anemia aplastik ialah penyakit langka yang terjadi akhir adanya kegagalan dari sumsum tulang dalam memproduksi sel darah baru. Kondisi sanggup dialami oleh siapapun tanpa memandang jenis kelamin dan usia. Gejalanya pun bervariasi, tergantung pada jenis sel darah mana yang kadarnya rendah.


Bila trombositnya yang berada di bawah batas normal, maka penderitanya akan gampang sekali mengalami memar juga perdarahan ibarat perdarahan pada gusi, mimisan dan menstruasi yang berkepanjangan.


c. Sirosis


Berkurangnya produksi trombosit di sumsum tulang sanggup pula dipicu oleh lantaran terbentuknya jaringan parut pada hati (sirosis). Penyakit yang tidak sanggup disembuhkan ini paling sering disebabkan oleh paparan jangka panjang dari minuman beralkohol atau infeksi hepatitis B dan C. Komplikasi serius yang paling sering dijumpai pada sirosis hati ini ialah varises esofagus atau pembesaran pembuluh darah yang terletak di kerongkongan.


d. Limfoma


Limfoma merupakan jenis kanker yang terjadi di dalam sistem limfatik. Jenisnya terbagi dua, yakni limfoma Hodgkin dan limfoma non-Hodgkin. Gejala utama dari kondisi ini ditandai dengan tumbuhnya benjolan pada leher, ketiak atau selangkangan. Di samping beberapa tanda-tanda lainnya ibarat kelelahan terus-menerus, sering berkeringat di malam hari, gatal di sekujur tubuh serta penurunan nafsu makan juga berat badan.


Beberapa penyebab trombosit turun lainnya terkait dengan berkurangnya produksi trombosit di sumsum tulang diantaranya ialah infeksi virus ibarat HIV, Epstein-Barr dan cacar air, pengobatan kanker ibarat radioterapi dan kemoterapi, sindrom mielodisplasia, paparan materi kimia beracun sampai terkait dengan defisiensi mikronutrien ibarat vitamin B12, folat dan zat besi.


Dua faktor utama penyebab trombosit turun Berbagai Penyebab Trombosit Turun yang Harus Diwaspadai


2. Penghancuran trombosit yang lebih cepat dibandingkan proses produksinya


Penghancuran trombosit yang lebih cepat dibandingkan proses produksinya sanggup disebabkan oleh beberapa faktor, ibarat gangguan autoimun, kehamilan, pembengkakan limpa serta beberapa hal lainnya ibarat dijelaskan berikut.


a. Demam Berdarah Dengue


Demam berdarah dengue (DBD) tergolong salah satu penyebab trombosit turun yang paling umum dijumpai di Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti sebagai daerah hidup dan vektor utamanya. Gejala khas DBD sanggup berupa demam akut dan nyeri pada sendi, otot juga tulang.


Tidak ada metode khusus yang dilakukan untuk menyembuhkan penderitanya. Pengobatan yang diterapkan biasanya hanya dengan memperbanyak asupan cairan, mengonsumsi obat penurun panas dan istirahat secukupnya. Dapat pula diberikan asupan cairan melalui infus jika dibutuhkan.


b. ITP


Idiopathic thrombocytopenic purpura atau biasa disingkat dengan ITP ialah bentuk kelainan hematologis yang ditandai dengan rendahnya kadar trombosit dalam tubuh tanpa penyebab klinis yang terang (idiopatik).


Pada anak-anak, ITP bermanifestasi sebagai kondisi akut yang berlangsung kurang dari 6 bulan. Biasanya terjadi pasca infeksi virus, ibarat cacar air, gondongan dan campak. Sedangkan pada orang dewasa, ITP lebih bersifat kronis – berlangsung selama lebih dari 6 bulan dengan onset bertahap.


c. Obat-Obatan


Obat-obatan tertentu ibarat heparin (obat pengencer darah), kina (obat malaria), antikonvulsan dan antibiotik yang mengandung sulfa diketahui sanggup mengecoh sistem kekebalan tubuh sehingga menyerang trombosit yang masih sehat.


d. Sindrom Uremik Hemolitik


Kondisi langka yang ditandai dengan penurunan kadar trombosit yang signifikan, kerusakan sel darah merah dan gangguan fungsi ginjal. Dalam banyak kasus, penyebabnya berasal dari infeksi bakteri Escherichia coli (E. coli) yang didapat pada dikala mengonsumsi daging mentah atau setengah matang.


e. Bakteremia


Masuknya kuman dalam jumlah besar ke dalam fatwa darah (bakteremia) sanggup mengakibatkan penghancuran trombosit secara spontan. Terjadinya kondisi ini sanggup dipicu oleh infeksi pada pecahan tubuh lain ibarat paru-paru maupun kanal kemih atau non infeksi ibarat kontaminasi melalui masakan yang dikonsumsi atau akhir pemasangan alat di tubuh ibarat kateter urine.


Diagnosis trombositopenia sanggup dipastikan melalui investigasi fisik termasuk riwayat medis keseluruhan, kemudian dilanjutkan dengan hitung darah lengkap. Beberapa investigasi pelengkap yang mungkin diperlukan diantaranya ibarat ultrasonografi untuk melihat kelainan pada limpa dan organ tubuh lainnya serta aspirasi dan biopsi sumsum tulang guna mengamati kondisi isi sumsum tulang sekaligus mendeteksi kelainan darah.


No comments:

Post a Comment