Saturday, June 22, 2019

Penyebab Pecahan Bayi Berbusa Dan Cara Menanganinya

Terkejut dengan kotoran bayi yang berbusa? daripada berfikir yang bukan-bukan, yuk simak penyebab BAB bayi berbusa dan cara tepat menanganinya.


Terkejut dengan kotoran bayi yang berbusa Penyebab BAB Bayi Berbusa dan Cara Menanganinya


Sebagai orang renta yang selalu perhatian dengan si kecil, tentu salah satu yang selalu diperhatikan yaitu buang air besarnya. Terutama para bunda yang senantiasa merawat bayi setiap saat, niscaya tahu benar menyerupai apa kebiasaan BAB si kecil.


Warna feses, konsistensi dan frekuensi BAB menunjukan kesehatan pencernaan bayi. Normalnya, warna BAB bayi pertama kali sehabis lahir yaitu hitam, kemudian bermetamorfosis kehijauan, kecoklatan, sampai kekuningan.


Kondisi feses bayi sehat pada umumnya tidaklah mengandung busa, lantas apa yang terjadi kalau BAB bayi berbusa?


Kotoran berbusa pada bayi sering merupakan tanda bahwa dia mendapat kelebihan laktosa, gula yang ditemukan dalam ASI. Laktosa dalam akses pencernaan bayi tidak tercerna tepat sehingga mengakibatkan gelembung-gelembung cairan menyerupai busa dan terkadang warna BAB bayi berwarna hijau.


Bagaimana sanggup bayi mendapat kelebihan laktosa dari ASI?


Perlu diketahui, ASI terdiri dari dua bagian, yaitu foremilk dan hindmilk. Foremilk yaitu ASI yang keluar pertama kali dikala bayi mulai menyusu selama beberapa menit. Setelah itu, diikuti oleh potongan ASI yang disebut hindmilk, dengan kata lain hindmilk yaitu ASI yang keluar belakangan.


Foremilk bersifat lebih encer dan mempunyai nutrisi lebih sedikit dibanding hindmilk. Kandungan laktosa pada foremilk juga tinggi, sehingga apabila bayi mendapat terlalu banyak foremilk, maka dia tidak akan sanggup mencerna laktosa dengan benar. Sebagai hasilnya, terjadilah perubahan feses menjadi berbusa dan terkadang berwarna hijau.


Dengan demikian, maka keseimbangan pasokan foremilk dan hindmilk ini sangat penting bagi bayi. Foremilk yang mempunyai kandungan kalori rendah dan tinggi laktosa, harus diseimbangkan dengan hindmilk yang mempunyai kandungan lemak yang tinggi. Saat bayi mendapat keduanya secara seimbang, maka duduk kasus BAB berbusa sanggup dihindari.


Bayi yang mendapat pasokan foremilk lebih banyak, terjadi terjadi akhir proses menyusui yang kurang usang untuk masing-masing payudara setiap sesinya.


Solusinya, biarkan bayi menyusu pada salah satu payudara lebih usang setidaknya 15 menit, sebelum beralih ke payudara yang lain. Jika sudah terlanjur hanya sebentar alasannya suatu hal, maka untuk proses menyusui selanjutnya dimulai dari sisi payudara yang terakhir diisap Si Kecil.


Apakah BAB berbusa pada bayi berbahaya?


Secara umum tidak berbahaya selama penyababnya yaitu ketidakseimbangan foremilk dan hindmilk, cukup mengikuti tips di atas duduk kasus BAB berbusa pun akan hilang. Namun kalau tetap terjadi, atau disertai dengan tanda-tanda di bawah ini, maka sebaiknya periksakan si kecil ke dokter.


Inilah tanda-tanda ancaman dikala si kecil BAB berbusa:



  • Terdapat lendir dan darah.

  • Bayi menjadi rewel dan nampak kesakitan.

  • BAB sering sekali dan terdapat tanda-tanda kehilangan cairan tubuh menyerupai mata cekung, bibir kering, lemas, dan kulit kendur.

  • Disertai dengan tanda-tanda demam atau muntah.


Untuk bayi yang lebih besar, BAB berbusa juga sanggup dipengaruhi oleh jenis makanan atau susu faormula yang dikonsumsi. Kenali setiap jenis makanan atau susu formula yang terbukti mengakibatkan BAB bayi berbusa, kemudian hindari.


No comments:

Post a Comment