Beragam cara menaikkan trombosit, mulai dari jenis asupan makanan, perubahan gaya hidup sampai mekanisme medis.
Rendahnya kadar trombosit atau trombositopenia merupakan suatu kondisi dimana terjadi penurunan jumlah trombosit dari kisaran normalnya, yakni sekitar 150.000-400.000/µL. Penyebabnya sendiri sangatlah beragam. Misal yang umum akhir abses virus menyerupai dengue (DBD) atau sebab kehamilan.
Selengkapnya baca: Penyebab trombosit turun
Dalam kondisi ringan dan tidak mengakibatkan tanda-tanda nyata, penurunan kadar trombosit umumnya tidak memerlukan penanganan khusus. Hanya berkutat pada asupan kuliner bergizi disertai dengan perubahan gaya hidup yakni, dengan menghindari banyak sekali acara fisik yang berisiko memicu perdarahan.
Namun, jika turunnya kadar trombosit tersebut tergolong berat bahkan terjadi perdarahan masif, maka diharuskan untuk bersegera mungkin memeriksakan diri ke dokter atau rumah sakit untuk menghindari bahaya. Baca: Bahaya Trombosit Rendah
Dalam masalah ini, pengobatan yang dilakukan sanggup berupa proteksi obat-obatan, transfusi trombosit sampai melalui mekanisme operasi maupun pertukaran plasma.
Berikut banyak sekali cara menaikkan trombosit selengkapnya:
1. Konsumsi Makanan Kaya Folat & Vitamin B-12
Folat dan vitamin B-12 merupakan dua nutrisi penting yang dibutuhkan badan dalam hematopoiesis atau proses pembentukan sel darah. Baik sel darah merah, sel darah putih maupun trombosit. Karenanya, disaat badan mengalami penurunan trombosit, diharuskan untuk memperbanyak asupan kuliner tinggi folat dan vitamin B-12.
Contoh kuliner kaya folat diantaranya menyerupai bayam, brokoli, alpukat, buah bit, jus jeruk, sereal yang diperkaya asam folat, kuning telur dan sebagainya. Sedangkan yang tinggi vitamin B-12 cenderung berasal dari produk hewani, menyerupai kerang, kepiting, ikan tuna, daging dan hati sapi serta telur.
Susu sapi dan produk olahannya menyerupai keju juga mengandung vitamin B-12, namun tidak disarankan sebab dalam sejumlah penelitian diketahui sanggup mengganggu produksi trombosit. Jus daun pepaya ataupun daun jambu biji sanggup pula dipilih sebagai alternatif, karena dalam beberapa penelitian terbukti efektif dalam membantu menaikkan trombosit.
2. Tambahkan Pula Asupan Makanan Kaya Vitamin K
Vitamin K mempunyai tugas vital dalam sintesis sejumlah protein termasuk untuk pembekuan darah. Rendahnya kadar vitamin K dalam badan berdampak besar pada kesulitan dan lamanya kesembuhan dari luka yang didalami – baik luka besar maupun kecil.
Bahkan, berdasarkan survei informal Plan-Do-Study-Act (PDSA), sebanyak 26,98% dari orang yang mengalami trombositopenia, melaporkan adanya peningkatan jumlah trombosit dan menurunnya tanda-tanda perdarahan dikala mereka mengonsumsi vitamin K. Hal ini pun semakin mempertegas tugas penting vitamin K dalam proses pembekuan darah.
Sumber terbaik vitamin K sanggup diperoleh dari banyak sekali asupan kuliner menyerupai sayuran berdaun hijau (brokoli, bayam, dll.), kedelai dan beberapa produk olahannya, daging merah serta daging putih.
3. Maksimalkan dengan Zat Besi dan Vitamin C
Kombinasi asupan kuliner kaya zat besi dan vitamin C bahu-membahu turut membantu memaksimalkan produksi sel darah yang sehat. Sejumlah penelitian pun telah mengambarkan akan adanya keterkaitan antara asupan zat besi dan vitamin C dengan peningkatan trombosit pada penderita anemia defisiensi besi.
Sumber kuliner kaya zat besi terbaik berasal dari kuliner hewani menyerupai daging merah, hati dan jeroan lainnya, kerang juga tiram. Sementara kuliner tinggi vitamin C banyak ditemukan dalam buah-buahan menyerupai jambu biji, jeruk, pepaya, kiwi, mangga, dll., serta pada sejumlah sayuran menyerupai brokoli, paprika, kembang kol dan banyak lagi.
4. Pertimbangkan Diet Makrobiotik
The Platelet Disorder Support Association menyarankan para penderita trombositopenia untuk mengikuti diet anti-inflamasi atau makrobiotik sebagai salah satu cara menaikkan trombosit. Diet ini berfokus pada konsumsi biji-bijian, kacang-kacangan juga sayuran dengan mengurangi asupan kuliner hewani.
5. Tindakan Medis yang Diperlukan
Bagi penderita trombositopenia yang tergolong berat, ada beberapa tindakan medis yang dibutuhkan biar kadar trombosit kembali berada pada kisaran normal. Diantaranya yakni:
Obat-obatan
Untuk melawan trombositopenia yang terkait dengan gangguan sistem imun, obat pilihan pertama yang biasanya diresepkan dokter ialah kortikosteroid menyerupai Dexamethasone atau Prednison. Bila tidak cukup efektif, maka sanggup diberikan terapi imunoglobulin intravena (IVIg) atau Rho (D) globulin imun.
Beberapa pilihan obat lainnya yang mungkin dibutuhkan antara lain yakni, obat golongan agonis reseptor trombopoietin (eltrombopag & romiplostim), imunosupresan, androgen dan alkaloid vinka (Vinblastin, Vincristine & Cyclophosphamide).
Transfusi Trombosit
Transfusi trombosit dibutuhkan jika saja kadar trombosit telah berada di bawah 50.000/µl dan disertai pula dengan adanya perdarahan masif. Transfusi darah dan trombosit juga dibutuhkan pada pasien dengan kadar trombosit <50.000/µL yang tidak sedang mengalami perdarahan masif namun harus menjalani mekanisme operasi.
- Operasi
Kasus trombositopenia yang berat dan resisten terhadap pengobatan konservatif maupun obat-obatan membutuhkan sebuah metode operasi pengangkatan limpa yang disebut dengan splenektomi. Sebelum menjalani operasi – setidaknya 2 ahad sebelum, biasanya pasien akan diberikan beberapa vaksinasi guna mencegah kemungkinan abses pasca pengangkatan limpa.
Plasmapheresis
Dalam beberapa kasus, menyerupai pada purpura trombositopenik trombotik, dokter mungkin akan menyarankan mekanisme plasmapheresis atau pertukaran plasma. Dimana plasma atau cairan darah dari pasien akan diambil dan dipisahkan dari sel-sel darah. Bila sudah dipisahkan, sel-sel darah tersebut akan dimasukkan kembali ke dalam badan untuk memproduksi plasma gres dan mengganti plasma yang sudah dikeluarkan.
Beberapa hal yang harus dihindari
Selain mengonsumsi atau melaksanakan diet tertentu, untuk mengoptimalkan naiknya kadar trombosit ada beberapa hal yang perlu dihindari, diantaranya yakni:
- Konsumsi kuliner & minuman yang mengandung aspartam atau komplemen buatan.
- Segala bentuk minuman beralkohol.
- Makanan & minuman yang mengandung quinine/kine, menyerupai pare, minuman berkarbonasi dan air tonik.
Selain itu, hindari pula konsumsi obat menyerupai aspirin atau ibuprofen dan banyak sekali acara fisik yang berisiko memicu perdarahan ataupun memar.
No comments:
Post a Comment