Monday, July 22, 2019

Buah Pisang Melancarkan Serpihan Atau Malah Bikin Susah Bab?

Bagi yang masih resah ihwal buah pisang melancarkan BAB atau malah bikin susah BAB, yuk cari tahu jawabannya!


Bagi yang masih resah ihwal buah pisang melancarkan BAB atau malah bikin susah BAB Buah Pisang Melancarkan BAB atau Malah Bikin Susah BAB?


Pisang yakni buah yang sangat digemari di Indonesia berkat rasanya yang nikmat, murah dan begitu gampang didapat. Manfaat kesehatan yang ditawarkannya pun cukup beragam. Namun, ada satu keuntungannya yang menjadikan kontradiktif wacana apakah buah pisang melancarkan BAB atau malah bikin susah BAB? Bagaimana fakta sebenarnya?


Sebelum beranjak lebih jauh, ketahui dulu sedikit wacana kandungan pisang


Buah pisang tergolong buah tropis berkalori tinggi yang bisa memperlihatkan energi secara instan. Sangat cocok dikonsumsi selepas bepergian jauh, melaksanakan acara fisik yang cukup berat dan beberapa kondisi lain yang menguras stamina.


Buah ini juga kaya akan serat, senyawa antioksidan dan mineral penting. Utamanya mineral potasium yang bermanfaat dalam menjaga keseimbangan cairan dalam badan sekaligus memastikan fungsi otak, saraf, otot dan jantung sanggup bekerja sebagaimana mestinya.


Kadar vitamin B6 di dalam buah pisang pun tak sanggup diremehkan. Lantaran bisa memenuhi sekitar 33% dari asupan vitamin B6 yang disarankan setiap harinya.


Vitamin B6 (piridoksin) sendiri mempunyai sejumlah tugas vital dalam tubuh. Misal dalam produksi neurotransmiter serotonin & norepinefrin, pembentukan hemogobin, membantu menurunkan kadar homosistein dan beragam fungsi penting lainnya.


Nah, benarkah konsumsi pisang terkait dengan susah BAB?


Pada dasarnya, buah pisang kaya akan serat larut yang bermanfaat bagi kesehatan pencernaan. Di samping itu, terdapat pula senyawa pektin dan pati resisten dalam jumlah yang begitu tinggi – mencapai 70% dari berat keringnya, terutama pada pisang mentah.


Baik pektin maupun pati resisten, keduanya tergolong karbohidrat kompleks yang mempunyai imbas fisiologis menyerupai serat larut dan berpotensi sebagai prebiotik yang sangat bermanfaat bagi sejumlah kuman menguntungkan. Misal seperti Bifidobacteria dan Lactobacilli.


Tak hanya itu, senyawa pektin dan pati resisten yang terkandung dalam buah pisang pun bermanfaat dalam membantu memoderasi kadar gula darah selepas makan sekaligus menekan nafsu makan.


Namun demikian, kadar pektin dan pati resisten yang terlalu tinggi justru sanggup menjadi pemicu terjadinya sembelit. Hal ini tak lepas dari sifat keduanya yang tahan terhadap hidrolisis enzim pencernaan dan bisa menyerap air dengan sangat baik layaknya serat.


Semakin banyak asupan pektin, pati resisten termasuk pula serat yang masuk ke dalam tubuh, maka kadar air dalam badan akan semakin banyak terserap. Pada akhirnya, badan akan mengalami kehilangan cairan tubuh dan tekstur feses pun menjadi terlampau padat dan keras sehingga sulit untuk dikeluarkan.


Lantas, bagaimana menyiasatinya?


Berdasarkan uraian di atas, maka sanggup diperoleh kesimpulan sebenarnya susah BAB yang dialami ketika mengonsumsi pisang sanggup terjadi jikalau konsumsinya terlalu berlebihan. Terutama, bagi yang lebih menyukai pisang dengan kondisi yang belum matang sepenuhnya.


Kendati demikian, hal ini sanggup pula menjadi referensi wacana bagaimana cara tepat dalam mengonsumsi buah pisang yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan badan masing-masing.


Bagi yang bermasalah dengan gula darah atau sedang mengalami diare, disarankan untuk menikmati pisang mentah atau setengah matang. Mengingat didalamnya masih terkandung senyawa pektin serta pati resisten dalam jumlah tinggi yang efektif dalam membantu memoderasi kadar gula darah dan meningkatkan volume juga viskositas feses.


Sebaliknya, konsumsilah buah pisang yang telah matang tepat untuk membantu meningkatkan energi secara instan atau melancarkan BAB. Semakin tinggi tingkat kematangan buah pisang, maka kadar pati resisten didalamnya akan semakin menurun lantaran sudah diubah menjadi glukosa, sukrosa dan fruktosa.


Makanlah secukupnya, rata-rata 2 buah per harinya. Kemudian, imbangi pula dengan minum air putih yang cukup dan olahraga secara teratur lantaran kedua hal ini turut serta berperan dalam merangsang gerak peristaltik atau gerakan usus untuk mengeluarkan kotoran.


No comments:

Post a Comment