Kita mungkin pernah mendengar seseorang yang mengalami radang usus buntu kemudian dilakukan operasi untuk mengatasinya. Ya memang benar, pada kasus yang berat kondisi ini harus dioperasi semoga nyawa sanggup terselematkan. Daripada harus berurusan dengan mekanisme operasi, maka lebih baik mencegahnya. Oleh alasannya yaitu itu kita harus tahu penyebabnya, Namun tahukah Anda apa penyebab usus buntu meradang?
Banyak orang yang menganggap bahwa usus buntu merupakan penyakit berbahaya yang harus segera disembuhkan. Tapi apakah benar begitu? Padahal usus buntu merupakan nama organ yang terdapat di dalam badan manusia. Organ ini berbentuk ibarat kantong tipis yang ukurannya antara 5 – 10 cm yang mempunyai hubungan eksklusif dengan usus besar.
Sampai dikala ini belum banyak penelitian yang menjelaskan secara niscaya apa fungsi dari organ tersebut. Untuk itulah, tidak ada imbas yang serius bila dilakukan pengangkatan pada organ yang satu ini. Kaprikornus intinya semua orang mempunyai usus buntu. Lalu apa bedanya dengan penyakit usus buntu?
Penyakit radang usus buntu atau disebut juga dengan apendisitis yaitu peradangan atau pembengkakan yang terjadi pada apendix atau usus buntu. Penyakit ini sanggup menyerang siapa saja tanpa memandang faktor jenis kelamin dan usia, tapi kalangan muda yang berusia antara 10 – 30 tahun yaitu orang-orang yang mempunyai resiko cukup tinggi untuk terjangkit penyakit yang satu ini.
Kenali Penyebab usus buntu
Hingga dikala ini belum banyak hasil penelitian yang menerangkan secara mendetil wacana penyakit usus buntu ini. Penyebab usus buntu dan cara pencegahannya pun belum sanggup ditentukan secara pasti. Namun begitu, banyak pihak yang memperkirakan penyebab utama penyakit usus buntu atau apendisitis yaitu akhir tersumbatnya saluran yang menghubungkan usus buntu dengan usus besar. Penyumbatan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:
1. Tinja
Tinja sanggup menjadi penyebab usus buntu meradang bila menutupi kanal ke appendix. Meskipun belum sanggup dipastikan, tapi diperkirakan hal tersebut terjadi akhir seringnya seseorang menahan buang air besar dan kurang makan kuliner berserat. Untuk itu sebaiknya jangan sering menahan buang air besar dan jadikanlah buah dan sayuran menjadi sajian kuliner sehari-hari.
2. Membengkaknya kelenjar getah bening
Tahukah anda bahwa kelenjar getah bening yang terdapat pada dinding usus buntu sanggup membengkak. Pembengkakan menciptakan saluran apendiks menjadi tertutup atau tersumbat. Lama kelamaan kuman tumbuh subur disana dan terjadi inflamasi serta pembengkakan pada organ apendiks. Pada kondisi ibarat ini maka tekanan akan meningkat, selanjutnya usus buntu pun sanggup pecah.
3. Perkembangbiakan Bakteri
Selain penyumbatan, penyebab usus buntu yang lainnya yaitu akhir adanya kuman yang masuk ke sistem saluran pencernaan. Bakteri ini akan berkembangbiak dengan cara membelah diri sebelum kemudian mengganggu organ-organ pencernaan dalam memproses makanan.
Adapun jenis kuman yang sering masuk ke dalam sistem pencernaan yaitu kuman E. Coli dan Salmonella dan cacing. Bakteri-bakteri tersebut biasanya masuk melalui kuliner yang tidak dijaga kebersihannya. Bakteri dan cacing tersebut kemudian memakan nutrisi yang ada di dalam kuliner dengan meninggalkan kotoran di dalam usus. Keadaan ini sanggup menciptakan dinding-dinding usus menipis dan terinfeksi sehingga peradangan pun terjadi.
Hal inilah yang mengakibatkan timbulnya penyakit usus buntu. Sisa-sisa kotoran yang dihasilkan oleh bakteri-bakteri jahat dan cacing susah dikeluarkan sehingga mengakibatkan sejumlah penyakit dan infeksi di dalam usus buntu.
Bagaimana cara mencegah usus buntu?
Setelah mengetahui banyak sekali penyebab radang usus buntu, maka saatnya kita tahu bagaimana cara mencegah penyakit yang satu ini. Dengan melaksanakan langkah-langkah pencegahan yang tepat, maka penyakit usus buntu pun sanggup dihindari sedini mungkin.
1. Mengonsumsi kuliner kaya serat
Seperti kita ketahui bahwa salah satu penyebab usus buntu yaitu lantaran tersumbatnya organ apendix oleh feses, dan salah satu yang menciptakan feses menyumbat usus buntu yaitu akhir cuilan yang kurang lancar. Tapi dengan mengkonsumsi kuliner kaya serat, ibarat buah-buahan, sayur-sayuran, agar-agar, dan kuliner kaya serat lainnya akan memperlancar sistem pencernaan di dalam badan sehingga cuilan pun menjadi lancar.
2. Tidak menahan kentut dan BAB
Menahan kentut dan cuilan menjadi salah satu penyebab terjadinya usus buntu. Untuk itulah, sebisa mungkin untuk memperlancar kedua jenis pengeluaran ini semoga sistem pencernaan menjadi lancar.
3. Konsumsi air putih yang cukup
Setidaknya kita membutuhkan air putih 8 gelas perhari. Kekurangan air putih sanggup mengakibatkan banyak sekali dilema kesehatan, diantaranya yaitu sembelit. Dan sembelit menjadi salah satu faktor penyebab usus buntu.
4. Mengurangi konsumsi kafein
Kopi yaitu minuman dengan kadar kafein yang cukup tinggi. Tapi terlalu banyak mengonsumsi kopi akan mengakibatkan sembelit. Sementara sembelit yaitu faktor utama penyebab usus buntu. Untuk itulah semoga terhindar dari usus buntu, hindari minuman dengan kadar kafein tinggi.
5. Hindari konsumsi alkohol
Selain kafein, alkohol juga sanggup menjadi penyebab usus buntu. Alkohol yang masuk ke dalam badan akan menyerap cairan sehingga badan pun akan terkena dehidrasi. Jika hal ini dibiarkan maka proses pencernaan kuliner di dalam usus pun tidak akan berjalan dengan lancar. Salah satu dampaknya yaitu mengerasnya tinja sehingga menyumbat usus.
6. Istirahat yang cukup
Menjaga istirahat yaitu cara yang sempurna untuk mencegah terjadinya usus buntu. Hal itu lantaran dengan beristirahat yang cukup maka sistem metabolisme di dalam badan pun akan lancar.
Memastikan Diagnosis Usus Buntu
Biasanya dokter tidak akan eksklusif memperlihatkan ‘vonis’ terhadap penderita usus buntu. Hal itu lantaran gejala-gejala peradangan pada usus buntu terkadang cenderung ibarat dengan gejala-gejala penyakit lainnya. Selain itu, tidak semua penderita usus buntu akan mengalami tanda-tanda yang sama. Oleh lantaran itu untuk mendiagnosis usus buntu, biasanya beberapa hal akan dilakukan oleh dokter seperti:
- Wawancara
Biasanya dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan kepada penderita terkait dengan rasa sakit yang dialaminya. Ini penting untuk dilakukan lantaran akhirnya akan dicocokkan dengan investigasi fisik dan tes dengan memakai sejumlah alat.
- Pemeriksaan fisik
Ini bertujuan untuk mencocokkan antara kondisi fisik dengan keluhan yang dialami oleh pasien. Dokter akan melaksanakan investigasi pada kawasan perut serta menggrakkan tungkai dengan ‘manuver’ tertentu.
- Tes darah
Tujuan investigasi ini yaitu untuk mengetahui apakah sel-sel darah putih meningkat atau tidak. Peningkatan sel darah putih atau leukosit membuktikan adanya infeksi yang sedang berlangsung, termasuk pada kasus radang usus buntu.
- Tes urin
Tujuan diadakannya tes urin yaitu untuk mengonfirmasi apakah ada infeksi pada organ badan yang lain atau tidak. Misalnya saja infeksi pada kandung kemih, ginjal, dan sebagainya.
- Melakukan CT scan atau USG
Tujuan investigasi ini yaitu untuk mengecek kondisi usus buntu apakah membengkak atau tidak.
Setelah mengetahui apa itu usus buntu dan penyebabnya, maka menjaga kesehatan yaitu cara yang harus kita lakukan untuk mencegah terjadinya penyakit tersebut. Dengan menerapkan hidup sehat, maka usus buntu pun sanggup dihindari.
Demikianlah pembahasan wacana penyebab usus buntu. Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment